Prof.
Hussain Kamel menemukan suatu fakta mengejutkan bahwa Makkah adalah
pusat bumi. Pada mulanya ia meneliti suatu cara untuk menentukan arah
kiblat di kota-kota besar di dunia.
Untuk
tujuan ini, ia menarik garis-garis pada peta, dan sesudah itu ia
mengamati dengan seksama posisi ketujuh benua terhadap Makkah dan jarak
masing-masing. Ia memulai untuk menggambar garis-garis sejajar hanya
untuk memudahkan proyeksi garis bujur dan garis lintang.
Setelah
dua tahun dari pekerjaan yang sulit dan berat itu, ia terbantu oleh
program-program komputer untuk menentukan jarak-jarak yang benar dan
variasi-variasi yang berbeda, serta banyak hal lainnya. Ia kagum dengan
apa yang ditemukan, bahwa Makkah merupakan pusat bumi.
Ia
menyadari kemungkinan menggambar suatu lingkaran dengan Makkah sebagai
titik pusatnya, dan garis luar lingkaran itu adalah benua-benuanya. Dan
pada waktu yang sama, ia bergerak bersamaan dengan keliling luar
benua-benua tersebut. (Majalah al-Arabiyyah, edisi 237, Agustus 1978).
Gambar-gambar
Satelit, yang muncul kemudian pada tahun 90-an, menekankan hasil yang
sama ketika studi-studi lebih lanjut mengarah kepada topografi
lapisan-lapisan bumi dan geografi waktu daratan itu diciptakan.
Telah
menjadi teori yang mapan secara ilmiah bahwa lempengan-lempengan bumi
terbentuk selama usia geologi yang panjang, bergerak secara teratur di
sekitar lempengan Arab. Lempengan-lempengan ini terus menerus memusat ke
arah itu seolah-olah menunjuk ke Makkah.
Studi
ilmiah ini dilaksanakan untuk tujuan yang berbeda, bukan dimaksud untuk
membuktikan bahwa Makkah adalah pusat dari bumi. Bagaimanapun, studi
ini diterbitkan di dalam banyak majalah sain di Barat.
Allah Azza wa Jalla berfirman di dalam al-Qur'an al-Karim sebagai berikut:
'Demikianlah
Kami wahyukan kepadamu Al Qur'an dalam bahasa Arab supaya kamu memberi
peringatan kepada Ummul Qura (penduduk Makkah) dan penduduk
(negeri-negeri) sekelilingnya..' (QS asy-Syura 26: 7)
Kata
'Ummul Qura' berarti induk bagi kota-kota lain, dan kota-kota di
sekelilingnya menunjukkan Makkah adalah pusat bagi kota-kota lain, dan
yang lain hanyalah berada di sekelilingnya. Lebih dari itu, kata ummu
(ibu) mempunyai arti yang penting di dalam kultur Islam.
Sebagaimana
seorang ibu adalah sumber dari keturunan, maka Makkah juga merupakan
sumber dari semua negeri lain, sebagaimana dijelaskan pada awal kajian
ini. Selain itu, kata 'ibu' memberi Makkah keunggulan di atas semua kota
lain.
Makkah atau Greenwich ?
Berdasarkan
pertimbangan yang seksama bahwa Makkah berada tengah-tengah bumi
sebagaimana yang dikuatkan oleh studi-studi dan gambar-gambar geologi
yang dihasilkan satelit, maka benar-benar diyakini bahwa Kota Suci
Makkah, bukan Greenwich, yang seharusnya dijadikan rujukan waktu dunia.
Hal ini akan mengakhiri kontroversi lama yang dimulai empat dekade yang
lalu.
Ada
banyak argumentasi ilmiah untuk membuktikan bahwa Makkah merupakan
wilayah nol bujur sangkar yang melalui kota suci tersebut, dan ia tidak
melewati Greenwich di Inggris. GMT dipaksakan pada dunia ketika
mayoritas negeri di dunia berada di bawah jajahan Inggris. Jika waktu
Makkah yang diterapkan, maka mudah bagi setiap orang untuk mengetahui
waktu shalat.
Berdasarkan
pertimbangan yang seksama bahwa Makkah berada tengah-tengah bumi
sebagaimana yang dikuatkan oleh studi-studi dan gambar-gambar geologi
yang dihasilkan satelit, maka benar-benar diyakini bahwa Kota Suci
Makkah, bukan Greenwich, yang seharusnya dijadikan rujukan waktu dunia.
Hal ini akan mengakhiri kontroversi lama yang dimulai empat dekade yang
lalu.
Ada
banyak argumentasi ilmiah , membuktikan bahwa Makkah merupakan wilayah
nol bujur sangkar yang melalui kota suci tersebut, dan ia tidak melewati
Greenwich di Inggris. GMT dipaksakan pada dunia ketika mayoritas negeri
di dunia berada di bawah jajahan Inggris. Greenwich di UK adalah tempat
asal Greenwich Mean Time (GMT) sejak tahun 1884. GMT kadang disebut
Greenwich Meridian Time karena diukur dari garis Greenwich Meridian Line
di Institut Observatoru (the Royal Observatory) di Greenwich. Greenwich
adalah patokan zona-zona waktu dunia yang saat ini masih
digunakan. nah, ini tambahan dari saya, Imam Ja’far bersabda: Ka’bah
diberi nama Ka’bah karena ia adalah pusat dunia.(wasail syiah- kalo ga
salah, tapi yang pasti ana pernah menemukan ini) wahai umat islam
harusnya penghitungan waktu kita, bukan dari greenwich, tapi dari
ka’bah.
Bayangkan
jika titik nol nya bukan dari greenwich tapi dari ka’bah,?!! Jelas
penghitungan waktu kita tidak seperti sekarang. lebih dalam lagi,
persoalan sholat jumat. jika hari ini kita sholat Jumat di Indonesia
sementara di Arab saudi masih hari Kamis dalam hitungan GMT, padahal
kita dilarang mendahului Imam. maka harusnya mulai sekarang kita sholat
jumatnya hari sabtu dalam hitungan GMT.
GMT
merupakan perhitungan waktu yang digagas oleh para penjajah /neo
imperialis pada zaman dahulu, apabila sudah tidak sesuai dan ditemukan
fakta-fakta baru harusnya kita berubah ke arah yang benar. Seperti
halnya Teori Evolusi Manusia yang sudah sangat banyak dibantah para ahli
kebenaranya. Tetapi hal yang sulit untuk kita sebagai manusia adalah
mengakui kebenaran dan merubah ke arah yang benar....